Jumat, 14 Agustus 2015

[fiction draft] DRAMARAMA part. 2

BUKAN MIMPI


Aku membuka mataku, terbelalak, tiba-tiba. Saking spontannya, kurasa, bila ada yang tengah mengamati wajahku yang tertidur pulas tadi, pasti juga akan kaget bukan main. Seperti mayat yang tiba-tiba matanya terbuka, dan sukses bikin para pelayatnya lari pontang-panting ke sana ke mari. Jangan nanya! Aku juga kaget kenapa bisa bangun dengan cara seperti itu. Tumben-tumbennya. Mungkin karena ini pagi pertama aku bangun di kamar yang bukan biasa kutiduri.

Aku membuka selimutku. Merenggangkan tubuhku. Bangun, dan berjalan ke arah jendela teras. Kubuka kaca jendelanya, dan beranjak ke beranda. Menghirup udara pagi, yang, aaahhh..... Segar sekali. "Welcome to our new life, new home...", bisikku pelan. Yah, abaikan gayaku yang drama abis ini. Percayalah, lama kelamaan kalian akan terbiasa.

Puas menghirup udara segar pagi hari dan menikmati pemandangan danau di depan rumah kami ini, aku memutuskan untuk turun ke ruang makan. Dan tepat saat itu, aku mendengar panggilan dari bawah sana. Suara mama, memanggilku untuk ikut sarapan bersama. Aku menatap bayanganku di depan cermin rias besar yang terletak di dekat pintu kamar sebelum aku keluar. Alam bawah sadarku menggerakkan tanganku untuk merapikan penampilanku. Hmm, jangan sampai terlihat jelek oleh si do'i.

Setelah memastikan tiap helai rambutku berada pada tempatnya, iler di sudut mulutku sudah bersih tak bersisa, belek di mata juga sudah dibersihkan seadanya, aku bergegas turun. Errr, tunggu... Tiba-tiba aku tersadar. Apa tidak lebih baik aku cuci muka atau mandi dulu??

Aha, kesadaran yang telat kehadirannya, karena do'i yang dimaksud sudah muncul TEPAT di hadapanku. Sial, rutukku dalam hati. Gagal tampaknya menampilkan first impression yang baik. "Pagi" , sapaku mencoba terkesan ramah dengan menampilan smiley eyes andalanku. Terlanjur, sudah kepalang tanggung. Biar basah, basah kuyup saja sekalian.

"Pagi juga.." jawabnya super ramah sambil mengacak-acak rambutku. "Gitu, baru keliatan kaya bener-bener baru bangun tidur... Berantakan..  Hahahaha..." tawanya usil sambil berlalu begitu saja melewatiku dan turun menuju ruang makan. Baguslah, karena dengan begitu, ia tidak akan melihat wajahku yang memerah tersipu malu.


Aku merapikan penampilanku sebelum beranjak keluar kamar. Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Salah satu jam kedisiplinan papa. Jam sarapan pagi bersama. Wajib dilakukan terutama saat weekend atau hari libur. Karena, itulah harinya ketika semua anggota keluarga bisa memiliki kesamaan waktu luang, tanpa diburu-buru oleh kondisi jalanan Jakarta yang padat, dan jam waktu masuk kantor yang membelenggu.

Tidak perlu dipanggil lagi, kita sudah harus berada di ruang makan pukul 7 pagi. Aturan tidak tertulis dari paket jam disiplin papa. Aku tahu itu, tapi tetap saja. Walau semalam aku sudah bertekad bangun pagi agar sempat mandi dan cuci muka dulu sebelum sarapan, aku masih saja bangun kesiangan. Mungkin kecapekan karena acara kemarin yang repotnya ampun-ampunan sampai dini hari. Semoga kesan pertamaku dihadapan mantan taksiranku nanti tidak jelek-jelek amat. Hmm, kenapa itu malah yang menjadi concern utamaku pagi ini, sih?? Ayo, Riannn... Bangun...!!

Dan panjang umur, cewe yang dimaksud nongol di hadapanku. Wajahnya khas orang yang bangun tidur. Sama sepertiku, dia juga tampaknya belum mandi dan cuci muka. Tapi berbeda dariku, ia terlihat... errmm... manis? cantik? Entahlah, yang jelas, membuatku tidak tahan untuk tidak menggodanya. Kubalas sapaan selamat paginya, lalu mengacak-acak rambutnya.

Jika kalian menganggap itu bentuk pernyataan rasa sayangku padanya, tepat! Tidak sepenuhnya salah! Ya ampun, apa yang sudah kulakukan pagi-pagi begini?! Alih-alih bertingkah semakin aneh, lebih baik aku menjauh dari sumber pembuat salting ini sesegera mungkin. Dengan cepat aku turun menuju ruang makan. Yap, ini bukan mimpi. Mendapati anggota keluarga baruku sudah lengkap di meja makan. Yah, minus gadis manis barusan yang kutemui, yang masih ketinggalan di atas. Mantan taksiran sekaligus teman baikku sejak SMA, Maureen Nabilla Akbar.

Tak lama setelah Rian duduk di meja makan, Maureen tiba. Rambutnya sudah tidak lagi berantakan. Tapi, tidak juga tampak sangat rapi. Ketahuan, ia tadi hanya merapikan rambutnya seadaanya dengan jari tangannya.
"Pagi, Ma... Pagi, err... Pa..." ujar Maureen tampak agak ragu.
Papa hanya berdehem kecil dan menanggapi anak dari istri barunya itu dengan santai, "Tidak apa. Tidak usah dipaksakan. Panggil, om, seperti biasa juga ga masalah. Om, bukan tipe yang mengambil hati untuk urusan kecil seperti itu, kok..."
"Berarti aku tetep manggil tante, gapapa, dong?" tukas Rian. Tanggap dengan delikan tajam papanya, Rian buru-buru menjelaskan maksudnya, "Bukan maksudnya aku belum nerima tante jadi mama baruku, yah. Hanya saja, ini lebih ke belum biasanya aja. Manggil tante jadi mama."
"Iya, tante ngerti, kok. Tante, sih, bakal nyesuaiin aja panggilan kamu ke tante apa..."

Yup, perkenalkan pasangan yang baru menikah ini: Mamanya Maureen, Lidya Tjokro, dan papanya Rian, Thomas Surya Gunawirawan. Bagi yang mengira kalo yang pengantin baru itu si Maureen dan Rian, tanpa mengurangi rasa hormat, saya minta maaf, Anda salah besar. Bagi yang sudah menebak ada yang janggal, selamat, kamu memang jeli. Saya harus hati-hati. Sebab, jangan-jangan kamu malah sudah bisa menebak ending cerita ini. Hmm...

"Tumben kamu agak manusiawi penampilannya..." sindir Mama ke Maureen, yang sukses mendapat lirikan tajam dari anak semata wayangnya itu.
"Lah, emang dia biasa kaya gimana tante?" tanya Rian penasaran.
"Kaya babi di peternakan... Kucel, jorok, awut-awutan..." pungkas mama yang kontan mendapat deheman kecil dari papa, guna menyembunyikan tawanya dibalik koran yang dibacanya.
"MAMA!!!" Hardik Maureen,"Jangan ngerusak image Maureen gitu, dong... Gak separah itu kaliii..."
"Ngapain juga jaim? Kamu mau selamanya jaim? Kita kan bakal hidup bareng seterusnya. Gak usah jaim-jaiman, lah..." jawab mama sekenanya, namun tepat sasaran.
"Nah, ini anak cowo satu ini juga, kadang pagi-pagi sarapannya telanjang dada... Kamu tenang saja Maureen..." Entah apa tujuan papa berkata demikian. Mempermalukan anaknya sendiri, atau demi mengurangi rasa malu anak tirinya.
"Yah, habis papa serem kalo jam 7 kitanya masih belum sampe di ruang makan. Mending ga pake kaos lagi, langsung tiba on time di ruang makan... 1 menit itu begitu bermakna, pa, kalo urusannya udah dengan jam kedisiplinannya papa!" jawab Rian membela diri.
Maureen sudah mengipas-ngipas wajahnya yang terasa menghangat dengan tangannya. Mukanya memerah membayangkan Rian tanpa baju dan duduk semeja sarapan dengannya.

Selanjutnya, acara sarapan mulai berjalan normal. Diselingi obrolan ringan, dan candaan singkat dari mama. Agak kontras memang. Mama yang ceria dengan segala guyonannya, dengan papa yang dingin dan tampak tegas, tenang, berwibawa. Kalau boleh milih suami, Maureen juga mau dengan yang tipe-tipenya kaya papa begitu. Maureen lantas melihat ke anak si papa, yahhh.... Seandainya ini cowo satu gayanya persis bapaknya... Hhhh...

Sebenarnya, bagi yang belum kenal dekat, bakal melihat sosok Rian itu yang ga gitu beda jauh dari image papanya. Pembawaannya sopan, tenang, tapi tegas. Kesannya serius dan agak tertutup. Bicaranya lugas, singkat, dan seperlunya saja. Dingin dan terkesan cuek sehingga sulit didekati. Tapi justru itu yang membuatnya misterius, dan bikin cewe-cewe di sekolah dulu, dan mungkin di kuliahan juga, kepincut padanya. Tak terkecuali Maureen.

Tapi setelah super dekat dengan makhluk satu ini,buyar sudah imajinasi Maureen. Rian rupanya seorang humoris yang kejayusannya ternyata menandingi ke-anti-klimaks-an-nya Maureen. Rian juga penggila bola. Kalo uda liad Manchester United tanding, langsung lupa semuanya. Egois, songong tingkat tinggi, narsis, (katanya) punya banyak koleksi bokep, gamers handal (katanya orangnya sendiri, yang sulit diyakini kebenarannya, mengingat pribadinya yang super narsis), dst, dsb, yang jelek-jelek khas cowo lainnya.

"Ya iyalah... Elo kalo mau cowo yang perawakannya macho, wangi, rapih, bersih, cakep, attitude and gesturenya se-perfect bayangan elo ituuu... Cari aja cowo GAY!" begitu pembelaan Rian waktu Maureen membeberkan pikirannya ke Rian saat SMA dulu.
"Gak, gue pasti bakal nemu yang oke kaya gitu! DAN BUKAN GAY!" jawab Maureen sok optimis.
"Kalo ada cowo yang kaya gambaran kamu, dan bukan gay, gue yakin 100%, He is a Martian..."
"Martian? What??"
"Makhluk planet Mars. Which means... Gak mungkin ada! Kecuali, elo nae roket, dan hijrah ke planet Mars."
"Tetep aja, pasti minimal ada sepersekian persen dari cowo di bumi ini yang begitu. Bakal gue cari sampe ke sudut-sudut terdalam sekalipun!"
"Hmph..." Rian mengeluarkan cengiran menyebalkannya, "Silahkan cari aja sampe mati. Cuma mo ingetin aja. Bumi itu bulat. Emang ada sudutnya??" ledek Rian.
"Pret!!" maki Maureen sejadi-jadinya.

Kamis, 13 Agustus 2015

[fiction draft] DRAMARAMA part. 1


PROLOG

Aku masih sulit mempercayai apa yang terjadi sekarang. Kukira yang kualami saat ini, cuma ada di dalam novel picisan, drama, atau sinetron belaka. Tapi, hopla.. Beginilah kenyataannya. Ini bener-bener terjadi padaku. Orang bilang, kehidupan itu seperti drama. Oke... Kalau begitu, kurang drama apa lagi coba hidupku? Dramarama lalalalala... Senandung asal bergema di benakku.

Bayangkan, cowo yang sudah kukenal dari SMP, taksiranku, cinta pertamaku, sahabat baikku ketika SMA, kini berada disampingku. Di panggung pelaminan resepsi pernikahan. Mengambil posisi tengah beserta kerumunan orang lainnya yang bergantian berfoto dengan kami di akhir acara. Lamunan singkatku (begitu pula dengan senandung Dramarama bodohku itu), dibuyarkan oleh teriakan fotografer di hadapanku yang memintaku untuk jangan lupa tersenyum. Yah, setidaknya di frame yang ia capture itu, aku bisa terhitung sebagai pemeran utama dalam 'drama' ini. Tak heran bila dia agak mengkhususkan juga fokusnya padaku. Dan pria tampan yang berdiri disebelahku ini juga menjadi salah duanya. Pemeran utama maksudku.

Yep, cowo ini nih, yang sukses bikin hidupku drama abis. "Ayo dong, jangan cengo aja kaya habis kesambit. Sayang, kan, uda pake gaun cantik dan dandan keren begini kalo ga senyum," ujarnya tanpa dosa, sambil mengamit tubuhku semakin mendekat ke arahnya. Tak lupa dengan seringai usilnya yang menyebalkan tapi ngangenin. Kenapa ngangenin? Karena ekspresi ini yang sangat langka untuk ditemukan. Cuma orang-orang beruntung, kalau tidak dekat dengannya, yang bisa melihatnya.  Cuma orang-orang spesial (kaya gue??) aja yang tidak jarang menemukan ekspresi tersebut.

Jeprett!! Dan sekali lagi, blits super badai si fotografer sial itu sukses membuat mataku mengerjap-ngerjap beberapa kali. Adanya bulu mata palsu yang tebal nan berat ini pun semakin memperparah keadaan. Awas saja bila hasil fotonya nanti banyakan yang guenya lagi merem. Oke, abaikan hal remeh temeh barusan. Ngomong soal apa tadi kita barusan?? Ah, iya... Si Rian Wirawan. Cowo yang sudah kukenal dari SMP, tapi sampe sekarang masih sukses bikin gue deg-degan super. Cowo yang sehabis ini bakal resmi menjadi keluarga gue. Eits! Bukan keluarga jauh atau ipar, loh...  You know what I mean, right? Keluarga inti! Yang bakal meneruskan hidupnya  di bawah satu naungan atap denganku. Waw, kurang beruntung apa gue coba?? Congratulation for me!! Cheers!!

Jeprett!!

------------------------------------------------------------- 

Minggu, 21 September 2014

Song of The Cloud (Manhwa/Webtoon) Review

Hahah.. Lama gak update akhirnya ada juga yang memotivasiin banget buat dijadiin bahan tulisan gue di blog.. Yep... Komik bergenre slice of life ini.. Nemunya baru tadi pagi, tapi efeknya langsung bikin gue pengen ngeshare komik ini di blog siang ini juga. Well.. Sebenernya mumpung karena lagi lowong ga ada kerjaan.. (Semoga abis ini masih lowong jadi sempat nulis lanjutan fanfic... kkkk)

Ditemukan secara tidak sengaja seusai maraton baca komik Area No Kishi (ato lebih dikenal dengan judul Knight of The Area) dan Detective Conan secara online sampai last chapter masing-masing. (Haha.. Komik online favorit gue banyakan shounen memang..) Gue menemukan judul ini dari recommended manga series yang memang biasa muncul kalo kita udah sampe ke chapter yang belum dirilis dari komik yang kita baca. Judul ini familiar bagi gue karena kayanya gue pernah ngebaca ada film atau drama yang bakal dibikin dari webtoon ini. Tapi jangan percaya ama otak ikan mas gue, karena gue ga yakin judul ini bener yang dimaksud (bisa aja namanya yang kebetulan mirip).

Description: These people have been living unhappy lives because they've never been able to do what they want. Ga Yeon's smart, but wants to become a singer. However, the Korean educational system strongly enforces studying to students without considering the goals and dreams of the student. She's been forced to live a life of suppression. Jae Hee is a piano player, but he's been living in constant delusion of his life. He has mental problems and cannot distinguish reality from a dream. Dong Woo and Min Seo are a couple who are talented musicians but cannot make music they wish to make because of the current situation of the Korean music industry. Hyuk's a very good guitar player, but is forced to be in an idol band, rather than what he really wants to be. The 5 come together to make a band of their own.

Kamis, 07 Agustus 2014

GASP! I'm Sorry...


HA... Banyak banget sorry yang harus gue sampein di blg ini...
Yang pertama, GUE UDAHMAKIN JARANG UPDATE BLOG! hyaaahhhh.. padahal gue uda berkomit buat ngupdate blog minimal seminggu sekali. tapi sekalinya mangkir malah keterusan dan alhasil udah beberapa bulan ini gue ga ngepos lagi. huhu...

Kedua, GUE GAK SEMPET NGELANJUTIN FANFIC GUE!! Ini guebener-bener kesal karena sebenarnya sering di waktu tak terduga, atau di saat muncul suatu kejadian di kehidupan sehari-hari gue, ilham buat fanfic gue itu muncul seketika. CLING... Tapi, gue ga pernah sempat nuangin ke tulisan. Cuma rentetan ide dan alur singkat menjalar di kepala (makanya ga heran gue bisa tiba-tiba spazzed out gitu... Gak ngeh ama obrolan temen karena sibuk ma pikiran sendiri. My Bad...)

Ketiga... Gue ngapus smua pos Fanfic gue itu di blog...Bener-bener sorry banget. Ga maksud.. Soalnya, ada beberapa bagian musti di revisi karena... yah.. well.. Cerita gue itu terlalu boring (menurut gue. Dan mungkin menurut sebagian besar kalian) Karena itu, gue putusin buat ngehapus posan tersebut walo gue juga sayang banget ngapusnya. huhu... Gue bakal berusaha menyingkat plotnya, membuang yang dirasa ga perlu. Ngembangin masing-masing karakternya karena gue terlalu fokus di 2 karakter utama padahal karakter lain juga sebenarnya punya masalahnya sendiri. Dan menyusun alurnya biar lebih menarik, karena alur maju mundur gue di posan sebelumnya rada rancu dan ngebingungin. SEMOGA GUE BERHASIL! Wish me Luck.And then, gue bakal ngepos tulisan gue yang lebih baik, ga (ehem) sekacau yang sebelumnya.

Dan, berhubung gue udah ngepos, gue mo share film drama yang lagi gregetan gue tonton.. haha.. Drama ini masih belum tamat waktu post ini dibikin.. Ga salah minggu ini bakal masuk episode 11-12nya.. Huaahh, gue bener-bener ga sabar buat nunggu kelanjutannya nih. Tiap sabtu dan minggu gue udah standby nyari recapnya, atau nyari streamingnya yang pake sub Mandarin (ga ngerti kenapa sub mandarin itu kuarnya cepet banget di banding sub inggris. Malam ini tayang di Korea, besok pagi atau siangnya, udah aja streaming sub mandarinnya. Tssaaahhh...)

Dan drama tersebut adalaaaaaahhhh... (suara dentuman drum bergemuruh) JENG JENGGGGG...!

MARRIAGE NOT DATING...


Suwer ini drama oke banget (menurut gue..) BANGET! RECOMMENDED BANGET! Kalian musti coba nonton. Streamingnya bisa nyari di website langganan gue, GOODDRAMA, dan buat yang pengen download dramanya beserta subnya, bisa coba di sini. Hmm.. Ada beberapa link sub yang bermasalah sih sebenernya. Dan di saat gue ngepos pos ini, gue lagi mengkonvert file MKV ke MP4 dan masukin sub inggrisnya langsung soalnya MKV player gue entah raib ke mana. Episode 1 yang kudownload uda format MP4, sayang tanpa sub, jadi terpaksa ku convert ulang lagi ke MP4 pake sub karena ga tau kenapa windows media player gue gak bisa nampilin sub nya. Perjuangan banget deh biar bisa nonton video drama ini dengan hardsub. wakakaka... Mungkin nanti akan coba ku upload di 4shared ku dan masukin download linknya di pos ini kalo berhasil. Maklum, net masih ilang muncul koneksinya.. Kadang kenceng, kadang lemot, kadang ilang sama sekali. Dan gue juga lum pernah ngeupload file buat di share download linknya sih..
Haha.. so sekali lagi wish me luck, dan jangan berharap terlalu banyak. Gue gak mau PHP.. kkkk.. *peace*

Selasa, 29 April 2014

[RECAP] Fall in Love With Me: Ep.4

Hmm.. Mumpung ada waktu, aku memutuskan membuat recap episode 4 ini sambil nunggu buffer videonya. Hehe.. episode ini bisa dibilang lumayan. Tapi bisa dibilang agak datar juga. Ketegangan terjadi ketika Lance datang ke OZ dan yakin benar Xiao Lu adalah Lu Tian Xing. Beberapa adegan sweet juga muncul, walo ada juga banyak adegan slow motion ala sinetron yang (bagi gue) cukup mengganggu (gue ga terlalu suka adegan begituan didramatisir..)
Di episode ini, muncul lagi sekelebat kisah masa kecil Lu, gue ga tahu itu ada hubungannya dengan Kakak Tao Zi, atau tidak (bisa saja berhubungan dengan keluarganya? Mengingat ortunya jarang muncul dan jarang dibahas di drama ini) Cuplikannya juga sangat singkat. Semoga episode berikutnya lebih banyak mengorek masa lalu mereka. Aku cukup penasaran dengan keseluruhan cerita di masa lalu mereka itu.
Dan entah mengapa, baik di episode ini dan episode 3, gue malah menangkap kalo Tao lebih menyukai Lu Tian Xing dari pada Xiao Lu. Sikapnya ke Xiao Lu gue rasa lebih ke keluarga (atau prihatin? kasihan? senasib sepenanggungan? hutang budi atas kebaikan Xiao Lu?) Mari kita lihat ke arah mana penulis skenario akan mengarahkan para tokohnya.
Now, let's check out the recap :)

Minggu, 20 April 2014

Brief Review: Taiwan Drama: 愛上兩個我 / Fall in Love With Me


Hallo... Udah lama gak ngepos review drama, ataupun buku, jadi kepikiran buat ngepos drama ini aja. Judul Inggrisnya sih ngertilah ya? Judul mandarinnya nih, ya gue rasa, pas banget nyeritain soal nih drama. Jatuh cinta pada 2 aku. Nah... Bingung kan jadinya apa maksudnya? hehehe...

Intro

Well.. Pertama, mari gue kenalin dulu soal drama ini.

Kamis, 13 Maret 2014

Lovely Real and Imaginary Asian Couple

Ah, akhirnya sempet nge-blog lagi... begitu buka blogger baru sadar uda sebulan lebih ga ngepos.. hix hix... Bahkan di saat sekarang pun, gue masih perlu bergulat dengan koneksi internet di sini buat ngepos blog ini.. (percaya ato ga, buat pos pendek gini aja musti sampe 4 jam karena netnya lelet buat upload en nyari gambar)
Belive it or not, I really really miss these activities (ngepos en ngeupdate blog maksudnya..) so much... Beberapa ide sempat bermunculan, namun sayang cuma berakhir di draft. Bahkan Fanfic gue yang ga salah udah 8 atau 9 chapter di word, tapi yang baru di pos kayanya baru 3 chapter yah? (tuh, saking lamanya gak ngepos sampe lupa terakhir ngepos chapter berapa... Tenang, fanfic gue masih aman di Ms. Word gue, masih gue update terus walo ga bisa sesering atau seaktif dulu... )

Well.. Masuk ke intinya sekarang... Kembali ke post-an yang sesuai dengan judul di atas, kali ini gue mo ngebahas soal couple-couple yang lovely and adorable banget bagi gue. Langsung aja yahhh... GOOOOO....!