Minggu, 06 Oktober 2013

Nineteen - Twenty One (Korean Manhwa) Review

Hehe... Mungkin sulit dipercaya, tapi komik ini gue temuin secara tidak sengaja waktu lagi iseng nyari komik Korea karya Hwang Mi-Ri. Dia itu pengarang Goong yang didramakan ceritanya menjadi Drama Korea yang cukup meledak di pasaran, Princess Hours, dengan Yoon Eun-Hye sebagai pemeran tokoh utamanya,
Balik lagi ke Nineteen-Twenty One. Komik ini gue temuin saking betenya baca hasil result yang keluar dari pencarian komik Hwang Mi-Ri yang uda tamat. Kenapa bete? Karena semua komik berlabel sudah tamat itu, ternyata ga tamat! Komiknya dianggap selesai mungkin karena ga ada yang mentranslate lagi ceritanya sampai selesai. Dan berikutnya, gue mencoba dari site komik online lainnya yang biasa gue pake buat baca komik online, Mangafox. Sayangnya pencarian kali ini, gue lupa mengetikkan nama pengarang komiknya (Oke, gue memang selalu ceroboh) dan secara tak sengaja, menemukan komik ini diantara sekian banyak list manhwa (sebutan komik dalam bahasa Korea, seperti kita menyebut Manga untuk komik Jepang).
Menariknya Mangafox adalah, bila kita mengarahkan kursor mouse kita ke salah satu judul komiknya, maka akan muncul pop-up cover komik beserta sinopsisnya. Judul komik ini cukup tidak biasa dan ketika gue ngarahin kursor mouse gue ke judul ini untuk melihat sinopsis ceritanya, gue tertarik dengan gambar cover dan setelah membaca sinopsisnya, jadi semakin tertarik lagi! Makanya tanpa ragu gue klik judul ini untuk membaca ceritanya ^^

Melihat semua lembar komiknya yang berwarna, gue merasa mungkin ini merupakan komik WebToon (Webtoon itu komik yang ga diterbitkan atau dicetak menjadi buku. Webtoon biasa dibuat oleh para komikus amatir dan distribusiin lewat internet atau website. Dan umumnya halamannya panjang dan berwarna). Gambarnya bagus, pewarnaannya juga enak dilihat, dan beberapa gambar dilukiskan dengan realisik... Ceritanya juga bagus ^^ Gue suka cerita heart warming begini. Dengan pesan-pesan yang cukup membuat kita lebih aware lagi sama nasib-nasib kucing liar. Gue bener-bener ga nyangka kalo komik ini bakal membahas soal kehidupan kucing liar dari membaca sinopsisnya.
Sinopsisnya menceritakan tentang pemeran utama wanitanya yang terkena kecelakaan yang bikin dia kehilangan waktu 2 tahun. Dia ngikutin program pelajaran khusus untuk siswa SMA Korea yang gagal mengikuti tes agar bisa mengikuti tes perbaikan untuk bisa diterima di bangku kuliah. Suatu hari, saat dia lagi ngasih makan kucing liar dia ketemu cowo yang sepertinya memiliki apa yang hilang selama 2 tahun dari si cewe...
Uhuw... waktu baca sinopsisnya, gue kira ini cewe kecelakaan, hilang ingatan 2 tahun terakhirnya, dan ketemu cowo yang mungkin ada hubungannya sama dia (atau mungkin pacarnya) selama 2 tahun terakhir. Penasaran gimana cerita supaya cewe hilang ingatan ini ingat kembali sama cowonya, gue langsung semangat baca komik 21 chapter ini. Dan, haha... ternyata perkiraan gue salah.

2 tahun yang hilang itu adalah waktu di mana si cewe dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan yang bikin dia gak bisa nikmatin hari-harinya sebagai cewe remaja berusia 19 tahun pada umumnya. Saat akhirnya dia sudah bisa beraktivitas seperti biasa, dia sudah berumur 21 tahun dan tentunya ketinggalan dibanding wanita-wanita seumurannya. Dia mungkin berusia 21, tapi jiwanya masi berkutat di usia 19. Hal itu yang bikin dia sulit dalam bergaul, dan yang bisa mengobati kesedihannya adalah kucing liar di jalanan. Mata dan tatapan kucing tampak seperti melalui hal-hal sulit sepanjang hidupnya, tapi juga tampak optimis dan senang dalam menjalani hari-harinya. Dia merasa kucing liar itu hidup di jalan dengan sulit, cari makan dari mengais sampah dan sisa-sisa makanan, minum air hujan atau air kotor di jalanan, bahkan bertarung nyawa jangan sampai tertabrak mobil di jalanan. Tapi kucing masih bisa menikmati hari-harinya seolah semua kesulitan itu tidak ada apa-apanya. Itulah yang mebuat dia tegar dan akhirnya memutuskan untuk memberi makan si kucing liar. Itu yang bikin dia jadi lebih kuat untuk menghadapi hari, ga boleh kalah sama kucing liar.


Intermezo sedikit, sebelumnya, gue pernah menonton film dokumentasi Korea mengenai penyayang kucing yang merekam semua aktivitas kucing liar di lingkungan hidupnya, dan dari video itu, gue menyaksikan sendiri kerasnya kehidupan kucing-kucing liar Korea. Bahkan dari video itu juga ada salah satu kucing liar yang tidak lagi keliatan di kawasan itu seperti sebelumnya dan akhirnya ditemukan kemudian, ternyata sudah tidak bernyawa karena tertabrak mobil.
Pemandangan yang cukup berbeda dengan di Indo. Orang Korea kayanya benci sekali sama kucing liar. Kita, orang Indo, walaupun kesel ama kucing liar yang suka bikin jorok ngais-ngais sampah sampe berserakan, tapi gak bakal setega itu buat nabrak kucing dan dibiarin gitu aja tergeletak di jalanan! Ya gak? Seumur hidup gue yang udah 22 tahun ini, baru sekali gue ngeliat kucing mati tergeletak di jalan habis tabrakan. Yang banyak sih biasanya tikus got. Tapi di Korea, kayanya kalopun ada kucing mati di jalan, ya uda,  biasa aja. Gue gak bilang kalo oang Korea demen ngelindas kucing kaya orang Indo ngelindes tikus got, ya. Gue sendiri juga kurang paham seberapa sering dan banyaknya ditemui  kucing ditabrak mobil di sana. Makanya gue lega banget ama kucing liar di Indo yang walo suka nyebrang jalan sembarangan masih pinter (atau karena penakut) buat nyari kesempatan nyebrang dari lalu lalang mobil, atau berhenti dulu liad mobil kiri kanan dulu sebelum nyebrang. Ga kayang kucing liar Korea yang main melengos aja. Juga lega berkat banyaknya mitos kucing yang ada, salah satunya kalo habis nabrak kucing, musti dibungkus pake baju si penabrak baru dikuburin biar ga ditimpa kesialan. (gue gak tahu dengan orang lain apa kepercayaan ini benar, tapi gue pernah dengar soal kepercayaan ini dari orang tua gue waktu gue kecil dan gue percaya karena waktu itu mereka lagi ngebahas kenalan teman mereka yang takut kena sial waktu nabrak kucing dan ngubur itu kucing setelah dibungkus dengan bajunya)

Lanjut lagi ke cerita komik ini, si cewe ketemu cowo dan iri sama si cowo yang langsung dideketin ama kucing liar (yang mana pemandangan cukup jarang terjadi di Korea karena kucing liar Korea umumnya selalu hidup bersembunyi dan aktif di malam hari karena kerasnya hidup di luaran sana dan takut sama manusia. Mungkin karena sering diperlakukan buruk oleh manusia. Ga beda jauh ama orang Indo yang jahat ke kucing maupun anjing liar. Gue pernah nemu anjing dan kucing liar yang serem banget bentuknya karena kakinya tengkak/bengkok habis dipukul dan kulitnya melepuh karena disiram air panas, atau matanya tinggal sebelah)
Ternyata si cowo itu sering ngasih makan kucing liar juga. Makanya ga heran kalo kucing ga takut sama dia. Si cowo sampe ngenalin 8 ekor kucing, tapi dari 8 kucing itu beberapa masih takut-takut dengan dia dan ada yang jarang kliatan karena sukanya nongkrong di daerah lain.Saking perhatiannya, waktu salah satu kucing dari 8 kucing yang dia tahu mati, cukup untuk membuatnya kepikiran seharian, loh.
Si cewe jadi dekat dengan si cowo (walau awalnya juga sempet takut-takut) berkat keramahan si cowo yang selalu nawarin makan siang berupa menu instan mini market swalayan tempat di bekerja yang bakal kadaluarsa esok harinya. haha... Lumayan, karena si cewe selalu menggunakan uang makan siangnya untuk beli makanan kucing kalengan.



Cowo ini berusia 19, dan merasa tinggal 1 tahun dia bisa hidup sebagai remaja/anak-anak (orang Korea menganggap umur 20  itu sudah dewasa dan sudah tidak pantas berkelakuan seperti anak-anak). Dia ingin menikmati sisa satu tahun hidupya sebagai remaja sebelum harus benar-benar berkelakuan dewasa dan bertanggung jawab terhadap dirinya seperti untuk bekerja, memiliki istri dan anak, lalu meghidupi keluarganya, yang baginya membosankan dan gak menarik.
Pertemuan keduanya bikin mereka saling belajar, dan hubungan keduanya juga manis, ga didramatisir, enak banget dilihat. Si cewe sempat iri sama kehidupan si cowo yang bisa melalui peralihan dari usia 19-20 yang gak bisa dia rasakan karena kecelakaan sampai sempat berkata kasar juga ke si cowo. Dia berbalik kagum sama si cowo yang berjuang keras demi apa yang ia dambakan dan membuat si cowo tampak dewasa di matanya walau kenyataannya si cowo lebih muda 2 tahun darinya. Si cowo juga balik mengagumi si cewe yang pandangannya lebih realistis darinya dan berusaha berani melakukan apa yang si cewe rasa benar atau seharusnya lakukan (walau diawali dengan rasa khawatir/takut-takut juga. hehe..). Cukup menarik mengamati perkembangan karakter mereka di cerita ini... ^^
Interaksi mereka dengan kucing juga bikin kita tergugah buat lebih peduli sama nasib hewan liar di luar sana. Tetangga yang mereka takuti, yang ga suka ama kucing, juga akhirnya bisa mengerti dan  memahami perhatian mereka sama kucing berkat cerita dan pendekatan yang (walau takut-takut karena ga  biasa berinteraksi dengan orang asing) dilakukan oleh si cewe. Akhirnya si tetangga malah mau ikut peduli sama kucing liar. Horeeee! \(^.^)/

Overall, gue bakal ngasih nilai 8 dari 10 kalo musti disuruh ngenilai komik ini. Cerita dan pesan yang ada di dalamnya juga bagus dan realistis. Guratan warna dan gambar yang lembut juga pas dengan ceritanya yang menurut gue heart warming banget. Coba deh baca, gue rekomendasiin buat kalian. Gue aja bacanya baru pagi ini dari jam 7 pagi  dan kelar kira-kira 2 jam kemudian saking keterusannya baca kisah perjuangan mereka sama kucing liar. Tampilanya yang berwarna juga ga ngebosenin ^^ Jangan kuatir buat yang suka cerita manis percintaan karakter utamanya ^^ Kisah cinta mereka diselipin secara mulus tanpa mengganggu isi cerita kok. Pokoknya paduannya udah pas! Salut buat komikusnya yang sukses nge-balance semua aspek ceritanya sama translatornya yang sukses dengan pemilihan kata-kata untuk disampaikan ke pembaca. Ga mudah lho mentranslate suatu cerita dengan bahasa yang tepat ^^ Kalau tertarik buat baca, bisa klik linknya di sini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar